Akhirnya rakyat Indonesia sudah melakukan pencontrengan pada Pemilu 2009 ini, walaupun dengan berbagai kekurangan di sana-sini. Kita sudah bisa mengkira-kira hasil pemilu ini dengan menggunkan Quick Count yang dilakukan beberapa lembaga survey. Quick Count atau penghitungan suara cepat adalah proses pencatatan hasil perolehan suara di ribuan TPS yang dipilih secara acak. Quick Count adalah prediksi hasil pemilu berdasarkan fakta bukan berdasarkan opini. (dikutip dari LP3ES)
Teknologi dibalik Quick Count ternyata dengan menggunkan SMS dan telepon. Para relawan yang tersebar di berbagai TPS akan melaporkan hasil pemungutan suara kepada data centernya dengan kedua cara itu tergantung lembaga survenya. Kemudaian hasilnya ditampilkan dalam sebuah grafik atau angka.
Seperti Cirus dan LSI, kedua lembaga survey ini menggunakan SMS sebagai pengiriman data dari para relawannya. Sms yang digunakan bukan sembarang sms. Nomor para relawan yang tersebar di TPS di seluruh Indoneisa, diregister menggunakan software sms gateway yang dibuat masing-masing lembaga survey. SMS yang masuk akan divalidasi dengan data manual yang telah didata. Jadi pendataannya juga menggunakan manual. Penggunaan SMS dinilai cukup efektif karena lebih cepat dan menghemat waktu.
Berbeda dengan LSI dan Cirus, LP3ES menggunkan model telepon. LP3ES bekerjasama dengan Mobile-8 untuk masalah penyedia infrastruktur jariangan telekomunikasi. “Kami menyediakan mobile BTS Warrior yang ditempatkan di depan kantor LP3ES,” kata Merza Fachys, Dir ektur Corporate Affair PT Mobile-8 Telecom. (dikutip dari vivanews)
Dengan BTS Warior LP3ES dapat menerima 5000 panggilan sekaligus. Sehingga sudah cukup meng-cover para relawan LP3ES yang sebanyak 2000 orang. Ma-Suk